Ini Fitur Andalan Windows 10, Sayang Untuk Dilewatkan
Siapa yang tidak mengenal sistem operasi Windows? Akhir tahun lalu, Microsoft selaku pengembang platform paling top ini mengumumkan bahwa Windows 9 yang akan diluncurkan akan resmi dikenal sebagai Windows 10.
Berbicara mengenai nama baru, Terry Myerson – Executive Vice Prsident of Microsoft’s Operating System Group- menyatakan bahwa pemberian nama Windows 9 tidak sejalan dengan salah satu strategi internal perusahaan. Oleh karena itu, pihak Microsoft memutuskan untuk “melewati” angka 9 dan langsung menuju angka 10.
Bukan hanya soal nama yang cukup kontroversial, Windows 10 juga dihadirkan dengan beberapa fitur baru cukup keren. Apa saja sih yang paling baru dari platform andalan perusahaan asal Amerika Serikat ini? Berikut ini ulasan singkat mengenai fitur andalan Windows 10,
Dirancang agar dapat digunakan oleh profesional maupun pemula, Microsoft rupanya belum “jera” mengupayakan fitur touch pada sistem operasi terbarunya. Salah satu pihak dari Microsoft menyatakan bahwa pengembang ingin mendukung pengguna yang telah terbiasa menggunakan Windows 8 semakin nyaman dengan berbagai peningkatan pada sistem sentuhan platform ini.
Joe Belfiore selaku representative Microsoft membuat perumpamaan cukup menarik terkait fitur ini. Ia menyatakan bahwa pengembang Windows 10 ingin agar pengguna Windows 7 mampu merasakan peningkatan seperti ketika upgrade dari mengendarai Toyota Prius ke Tesla tanpa harus belajar dan beradaptasi lagi.
Sebagian pengguna Windows 8 merindukan kehadiran start menu pada sistem operasinya. Hal inilah yang mendorong pihak Microsoft cukup yakin untuk “menghidupkan” kembali layanan ini dengan fitur lebih canggih.
Dalam beberapa kesempatan, pihak Microsoft menyatakan bahwa nantinya start menu platform terbaru adalah gabungan dari Windows 7 dan Windows 8. Tampilan start menu nantinya akan dibagi menjadi dua bagian yaitu ikon aplikasi tradisional di sebelah kiri dan live tiles si sebelah kanan. Anda juga tidak perlu repot mencari layanan search sebab start menu ini telah dilengkapi sistem pencarian canggih yang juga mampu menampilkan hasil pencarian dari laman.
Pengembang sistem operasi ini juga menghadirkan layanan task view lebih canggih dibandingkan sang pendahulu karena Anda dapat membuat virtual desktop yang memungkinkan Anda berganti aplikasi dengan lebih mudah dan cepat.
Anda dapat membuat dua virtual desktop misalnya, dengan virtual desktop pertama berisi aplikasi untuk bekerja dan yang lain berisi aplikasi hiburan. Dengan demikian, Anda tak perlu bingung mencari aplikasi lagi kan?
Layanan snap dalam Windows 8 memungkinkan pengguna menjalankan beberapa aplikasi dalam satu layar secara bersamaan sehingga dapat mengelola pekerjaan dengan lebih mudah. Fitur ini kini hadir lebih canggih karena Anda dapat menampilkan aplikasi yang dijalankan dengan bentuk screen baru maupun Windows tiles.
Salah satu perkembangan paling menarik bagi pengguna setia Windows adalah bahwa sistem operasi terbaru akan dilengkapi dengan keyboard shortcut untuk layanan command prompt. Hmmm, hal ini tentu menjadikan kegiatan mengelolah segala pekerjaan menjadi lebih mudah, kan.
Pembaruan juga terjadi pada layanan Windows Explorer di sistem operasi terbaru. Dalam versi terdahulunya Windows Explorer akan menampilkan daftar drives dan beberapa daftar libraries, namun kini layanan ini mampu langsung menampilkan lokasi yang telah didaftar sebagai favorit, sering dikunjungi, serta baru saja dikunjungi.
Layanan ini juga dirumorkan akan memiliki tombol “share” lho.
Continum merupakan salah satu layanan spesial dari Microsoft yang memungkinkan pengguna mengubah mode secara otomatis jika sistem operasi tidak mendeteksi kehadiran keyboard. Anda yang menggunakan perangkat hybrid dapat semakin mudah menggunakan platform ini, kan.
Microsoft telah mengembangkan aplikasi feedback yang memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan maupun komplain secara langsung terhadap segala pengalaman Anda menjalankan sistem operasi satu ini.
http://hubunganiptekdanagama.blogspot.co.id/
Islam adalah agama terakhir, Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam sikap mengekor Barat dalam segala-galanya yakni dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan. Istilah yang sesuai untuk umat Islam saat ini adalah sok-sokan untuk menjadi kebarat-baratan.
Bercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim. Misalnya Teori Darwin yang dusta dan sekaligus bertolak belakang dengan Aqidah Islam. Kekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan fundamental dan perombakan total.
Dengan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang memandang bahwa Aqidah Islam (bukan paham sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia. Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur Al-Qur`an dan Al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.
Jika kita menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek, bukan berarti bahwa ilmu astronomi, geologi, agronomi, dan seterusnya, harus didasarkan pada ayat tertentu, atau hadis tertentu. Kalau pun ada ayat atau hadis yang cocok dengan fakta sains, itu adalah bukti keluasan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu. Dasar ini diterangkan dalam surat QS An-Nisaa` ayat 126 yaitu :
yang artinya : Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu
Dalam QS Ath-Thalaq 65 :12)
yang artinya : Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Dari dua penggalan ayat di atas , bukan berarti konsep iptek harus bersumber pada ayat atau hadis tertentu. Misalnya saja dalam astronomi ada ayat yang menjelaskan bahwa matahari sebagai pancaran cahaya dan panas (QS Nuh 71 : 16), bahwa langit (bahan alam semesta) berasal dari asap (gas) sedangkan galaksi-galaksi tercipta dari kondensasi (pemekatan) gas tersebut (QS Fushshilat 41 : 11-12), dan seterusnya. Ada sekitar 750 ayat dalam Al-Qur`an yang semacam ini. Ayat-ayat ini menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah sehingga meliputi segala sesuatu, dan menjadi tolok ukur kesimpulan iptek, bukan berarti bahwa konsep iptek wajib didasarkan pada ayat-ayat tertentu.
Jadi, yang dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bahwa konsep iptek wajib bersumber kepada Al-Qur`an dan Al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa iptek wajib berstandar pada Al-Qur`an dan Al-Hadits.
Ringkasnya, Al-Qur`an dan Al-Hadits adalah standar (miqyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yang dikembangkan, harus sesuai dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek bertentangan dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga menjadi manusia modern sekarang.
Berarti, manusia sekarang bukan keturunan manusia pertama, Nabi Adam AS, tapi hasil dari evolusi organisme. Ini bertentangan dengan firman Allah SWT yang menegaskan, Adam AS adalah manusia pertama, dan bahwa seluruh manusia sekarang adalah keturunan Adam AS itu, bukan keturunan makhluk lainnya sebagaimana fantasi Teori Darwin (Zallum, 2001). Firman Allah SWT (artinya) : “(Dialah Tuhan) yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari sari pati air yang hina (mani).” (QS As-Sajdah 32 : 7) “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” (QS Al-Hujuraat 49 : 13) Implikasi lain dari prinsip ini, yaitu Al-Qur`an dan Al-Hadits hanyalah standar iptek, dan bukan sumber iptek, adalah bahwa umat Islam boleh mengambi iptek dari sumber kaum non muslim (orang kafir).
Dulu Nabi SAW menerapkan penggalian parit di sekeliling Madinah, padahal strategi militer itu berasal dari tradisi kaum Persia yang beragama Majusi. Dulu Nabi SAW juga pernah memerintahkan dua sahabatnya memepelajari teknik persenjataan ke Yaman, padahal di Yaman dulu penduduknya adalah Ahli Kitab (Kristen). Umar bin Khatab pernah mengambil sistem administrasi dan pendataan Baitul Mal (Kas Negara), yang berasal dari Romawi yang beragama Kristen. Jadi, selama tidak bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam, iptek dapat diadopsi dari kaum kafir.
Peran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum Allah dan Rasul-Nya. Antara lain firman Allah (artinya) : “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan” (QS An-Nisaa` 4 : 65) “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya” (QS Al-Araaf 7 : 3)